Blue Mountain Coffe
"kopi yang dapat ditemukan ditemukan di pegunungan Ijen raung,Bondowoso"
Kopi blue mountain merupakan salah satu varietas kopi arabica.Jenis kopi ini pertama kali diperkenalkan di Jamaika,maka kopi ini diberina Jamaican blue mountain coffe.Bibit kopi yang awalnya berada di jamaika dibawa oleh bangsa Belanda untuk ditanam di Bondowoso sebagai bibit kopi yang unggul.
Kopi blue mountai terkenal dengan rasa yang berbeda,kombinasi asam dengan coklat yang sangat bagus.Kopi blue mountain yang terkenal tidak memiliki citarasa pahit ,kabarnya dapat dijadikan rasa dasar minuman beralkohol Tia Maria.Orang luar negeri terutama jepang sangat menyukai jenis kopi ini.
Diluar negeri harga kopi ini sangat mahal yaitu dihargai USD 45 atau sekitar 420.000 per 500 gram.
Semakin hari,peminat kopi blue mountai semakin meningkat.Sayangnya,hal ini tidak dibarengi dengan jumlah produksi.produksi kopi blue mountai sangatlah terbatas.
Kopi ini tidak hanya menarik perhatian bangsa Jepang saja.Kopi blue mountain yang diproduksi Bondowoso juga menjadi primadona berbagai negara di Asia hingga Eropa.
Hal ini bisa dikarenakan 2 hal :
- Varietas langka, hanya sedikit petani yang menanam kopi Arabika Ijen Raung varietas Blue Mountain. Hal ini disebabkan karena produktivitas yang kurang begitu baik, hanya berkisar antara 50 s/d 60% jika dibandingkan jenis varietas USDA, Cobra, Catimor. Lini S dan lainnya. Sehingga petani merasa kurang menguntungkan menanam varietas ini, karena petani menjual dalam bentuk Cerry Red (glondong merah).
- Cita Rasa yang unik, Beberapa teman Barista dan Roastery memberikan testimoni yang hampir sama yaitu Kopi Arabika Ijen Raung varietas Blue Mountain memiliki wangi melati yang kuat, sweet like sugar cane dan juicy body menjadi daya tarik tersendiri atas kopi ini.
Sejarah kopi Arabika Ijen Raung Blue Mountain.
Sebenarnya terdapat beberapa versi tentang asal usul dan sejarah kopi arabika Ijen Raung Blue Mountain. Namun yang paling masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (menurut penulis) bahwa bibit kopi ini berasal dari Jamaica daerah pegunungan “Blue Mountain” yang dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa penjajahan dahulu. Oleh Belanda kopi ini dicoba ditanam dibeberapa daerah di Nusantara, salah satunya di pulau jawa khususnya di lereng Ijen Raung. Di lereng Ijen Raung kopi ini coba dibibitkan dan ditanam di suatu daerah yang bernama “Gunung Blau”, apakah nama “Gunung Blau” ini sudah ada sejak dahulu atau dinamakan begitu karena ditanami kopi Arabika Blue Mountain? Penulis sampai sekarang belum menemukan referensi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sedangkan dilereng Ijen Raung sendiri pada mulanya penduduk disekitar hutan atau kebun milik PTPN dilarang menanam kopi Arabika dan hanya boleh menanam kopi Robusta. untuk alasannya pun juga tidak jelas. tetapi ada beberapa penduduk yang nekat menanam kopi arabika ditengah hutan dengan mengambil bibit kopi dibawah tegakan kopi milik PTPN, salah satunya dibawah pohon kopi di “Gunung Blau”.
Sedangkan pada sekitar tahun 1980 an, sudah banyak petani yang menanam kopi arabika, sehingga kopi arabika Varietas Blue Mountain juga ikut menyebar. Walaupun tidak banyak petani yang menanam karena alasan produktivitas.
Karena keterbatasan produksi dan rasa yang unik itulah, harga kopi Arabika Ijen Raung Blue Mountain lebih mahal jika dibanding kopi Ijen Raung Varietas lainnya.
Sumber:Sowerbyfencing.com

Komentar
Posting Komentar